JUARA II
Lomba Artikel STMI FAIR 2013
Cimahi,
adalah sebuah nama kota di Provinsi Jawa Barat. Kota yang satu ini terletak di
bagian selatan Provinsi Jawa Barat. Kota Cimahi mulai terkenal sebagai salah
satu kota industri, khususnya industri animasi. Hal tersebut cukup beralasan
karena kota ini mempunyai orang-orang yang sangat kreatif dalam industri
animasi. Karena orang-orang ini telah menghasilkan karya animasi yang sangat
membanggakan. Orang-orang tersebut diantaranya adalah Nino Purlando, Sugeng,
dan Hendi Hendratman. Dan mungkin saja dari nama-nama diatas akan menginspirasi
masyarakat Cimahi untuk dapat terus mengembangkan dan melahirkan nama-nama baru
yang disegani di dunia industri animasi, sekaligus mengharumkan nama Cimahi.
Beberapa karya yang telah dihasilkan oleh nama-nama diatas adalah iklan-iklan
yang tak asing lagi dimata jutaan rakyat Indonesia, contohnya adalah iklan es
krim Walls, makanan ringan Taro, susu Boneto, dan lain lagi. Iklan-iklan
tersebut cukup membuat kita terpana akan pesona kreatifitas yang dihadirkan
dalam dunia industri animasi.
Masih
ingatkah anda dengan sebuah serial film anak yang ditayangkan di salah satu
televisi swasta yang berjudul menggapai bintang, adalah sebuah karya dari Baros
Creative Partner yang merupakan bagian dari Cimahi Creative Association atau lebih
dikenal dengan singkatan CCA. Serial film anak ini bekerja sama dengan
Kementerian Pendidikan Nasional. Lembaga CCA ini selain dapat membuat sebuah
film animasi, ternyata juga mendorong, mengkoordinir, dan melatih tumbuh
kembangya industri kreatif di kota Cimahi. Sebagai lembaga inkubasi, CCA
melatih ratusan anak muda berbakat dan mengorganisir berbagai kelompok industri
kreatif. Selain mengembangkan teknologi dan informasi, animasi, dan film,
ternyata CCA juga mendorong komunitas kreatif lainnya di kota Cimahi seperti
kerajinan tangan dan batik dari Cimahi.
CCA
adalah sebuah lembaga yang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota
Cimahi. Walaupun bukan merupakan sebuah lembaga resmi di pemerintahan kota
Cimahi, tetapi pemerintah kota Cimahi sangat mendukung segala kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga ini. Seperti membiayai kegiatan pelatihan dan juga
memberikan fasilitas-fasilitas lain penunjang kegiatan CCA.
Untuk
melihat potensi yang dimiliki oleh kota Cimahi, diadakanlah sebuah penelitian.
Dan hasilnya adalah ternyata pelaku industri kreatif di Cimahi sangat banyak,
baik itu industri kecil atau industri menengah.
Membidik Pasar Luar Negeri
Sadar
jika pasar dalam negeri belum dianggap cukup bagus karena masih dianggap
terlalu mahal, maka produk industri animasi dari kota Cimahi ini mulai
dipasarkan ke luar negeri. Hal ini ternyata mendapatkan respon positif dari
Negara lain. Australia, menjadi Negara yang mempercayai animasi dari kota
Cimahi ini. Pemerintah Australia meminta dibuatkan animasi sebagai bantuan
pelatihan keamanan. Namun, ternyata tidak hanya Auatralia saja yang menggunakan
animasi dari Cimahi, masih ada beberapa Negara besar yang menjajaki kerjasama
dalam industri animasi ini, antara lain adalah pengusaha dari Thailand,
Zimbabwe, Afganistan, bahkan Negara adidaya Amerika pun tidak sungkan untuk
memakai animasi dari bumi Cimahi ini. Film-film animasi buatan Cimahi ini
padahal pernah ditawarkan kepada pihak-pihak swasta, tetapi ternyata respon
yang diberikan tidak sebanding dengan hasil karya mereka. Ada yang menawar
dengan harga yang terlalu murah. Padahal apabila mereka membeli film animasi
dari luar negeri seperti film anak upin-ipin dari Malaysia, Doraemon dari
Jepang, dan animasi yang lainnya mereka tidak sungkan untuk membayar mahal. Sebuah
ironi ketika Negara lain mempercayai hasil kreatif industri animasi kota
Cimahi, Negara sendiri malah lebih memilih untuk menayangkan produk industri
animasi dari Negara lain yang tentunya harga yang diberikan tergolong cukup
mahal. Padahal apabila kita mengguankan produk animasi kota Cimahi, dapat
menjadi sebuah kebanggaan jika Negara kita ini ternyata bisa bersaing dan
menciptakan produk industri animasi.
Sebuah
harapan muncul yaitu ingin minimal televisi nasional mau bekerja sama dengan
lembaga ini. Lebih jauh ada pihak swasta yang mau bekerja sama membiayai
produksi film animasi. Dan diharapkan juga pemerintah mau ikut serta dalam
membiayai produksinya, karena apabila kita melihat serial film anak dari
Malaysia, yang sering kita lihat di televisi, Upin-Ipin, film tersebut ternyata
dibiayai penuh oleh Negara. Dan hasilnya dapat kita lihat sekarang ini. Mereka
telah mengembangkan sesuatu yang disebut Trully Asia. Film animasi ini telah
mendunia. Padahal kita juga bisa membuat animasi yang jauh lebih baik dari film
Upin-Ipin tadi. Bayangkan saja apabila pemerintah mau mendukung secara
finansial, mungkin saja kita mampu membuat serial film animasi yang mendunia
seperti halnya film Upin-Ipin.
Selain
pemerintah dan pihak swasta, pihak perbankan juga masih susah untuk dijajaki
kerja sama, karena pihak perbankan masih memandang bahwa industri kreatif di
Indonesia apabila dilihat dari segi bisnis masih cukup rendah dan kurang
menjanjikan. Walaupun Bank Indonesia telah menjanjikan bahwa bunga kredit untuk
industri kreatif akan lebih rendah.
Kita
juga bermimpi untuk menciptakan sebuah film animasi yang mengandung nilai-nilai
ideology bangsa Indonesia. Sehingga tidak terus-menerus dan bahkan selamanya
hanya menjadi penonton saja, dan lama kelamaan ideology kita ini akan tergerus
dan identitas bangsa akan hilang dengan perlahan. Oleh sebab itu diperlukan
sebuah hiburan animasi yang mengandung ideology bangsa Indonesia yang nantinya
akan membantu menanamkan nilai-nilai ke anak Indonesia melalui film animasi
tadi.
Kendala dari alat produksi
Melihat
sumber daya yang ada, dalam hal ini sumber daya manusia, baik yang telah
dikenal di dunia industri animasi, film, teknologi dan informasi, Indonesia
akan mampu memproduksi film animasi yang sangat baik. Namun masih terkendala masalah
alat produksi menjadi penghambatnya.
Bersyukur
Kementerian Perindustrian, khususnya Direktorat Industri Alat Transportasi dan
Elektronika telah mendukung sepenuhnya kegiatan ini dengan memberikan bantuan
berupa puluhan komputer dan sering juga sering diikutkan dalam pameran-pameran.
Butuh
biaya yang tidak sedikit dalam memproduksi film animasi, karena semakin baik
alat produksi yang tersedia, maka semakin berkualitas pula karya animasi yang
dihasilkan.
Dari
pemaparan diatas dapat kita lihat betapa besarnya potensi industri animasi yang
dimiliki oleh Indonesia, dalam hal ini dari kota Cimahi yang mampu menghasilkan
film-film animasi yang tidak kalah berkualitas dengan Negara besar lain di
dunia. Dan apabila kita melihat pesona sumber daya yang ada, maka terlihatlah
kemampuan Indonesia dalam memproduksi film animasi. Karena industri animasi
selain dapat memberikan sebuah tontonan yang menghibur, dapat pula dijadikan
sebuah tontonan yang mendidik anak-anak Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai
moral yang harus ditanamkan sejak dini. Tidak harus membeli mahal film animasi
dari luar negeri yang malah secara perlahan menghilangkan nilai-nilai idealism
bangsa Indonesia. Lalu dari segi pembiayaan dan fasilitas, pemerintah haruslah
mendukung sepenuhnya potensi yang ada, karena pada kenyataannya faktor
finansial dan fasilitas juga dapat menghambat kreatifitas yang dimiliki untuk
menciptakan karya yang berkualitas. Semoga industri animasi yang ada di kota
Cimahi ini dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan tersendiri bangsa
Indonesia.
Oleh : Dodi Abdulah
No comments:
Post a Comment