Sunday, October 27, 2013

JUARA III
Lomba Artikel STMI FAIR 2013


Kayu Aro, Pusat Industri Teh Terbaik Dunia dibawah Kaki Gunung Kerinci
Bagi pencinta teh nama tempat ini mungkin sudah tak asing lagi di dunia, begitu juga adanya dengan mereka para penjelajah nusantara untuk mendaki puncak – puncak tinggi di Indonesia. Kayu Aro salah satu kecematan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi ini merupakan salah satu pusat industri beraneka macam teh di Indonesia dan juga memiliki perkebunan teh yang terluas di Indonesia. Pemandangan permadani hijau terbentang luas di dataran tinggi Kabupaten Kerinci ini, salah satu yang paling menarik dibelakang perkebunan teh yang luas ini lah puncak tertinggi di Sumatera terletrak yakni Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 Mdpl.
Bagi para pecinta alam, Kayu Aro merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk menjelajah, selain perkebunan teh yang luas, puncak gunung Kerinci, di Kayu Aro juga terdapat berbagai tempat wisata alam untuk berekreasi seperti air terjun Telun Berasap, Aroma Pecco(Danau Buatan di tengah kebun teh), dan tak kalah menariknya wisata sejarah untuk mengunjungi langsung pabrik teh PTP Nusantara VI serta banyaknya bangunan – bangunan peninggalan Belanda yang melingkar di sekeliling kebun teh tak lupa rumah-rumah para pekerja, baik karyawan pabrik maupun pemetik teh yang masih berasitektur klasik buatan Belanda pada masa penjajahan.
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung  berapi tertinggi di Indonesia.  Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas yang  berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah  tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan. Gunung Kerinci  berada pada garis 10°45,50‘ Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang  membentang di antara dua kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci  dan Kabupaten Sulak Deras. Di kawasan  Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya.  Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan  Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit  berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing , Pokok  Meranti  dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp Atas  berada pada ketinggian  750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok  Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat Hutan  Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit  Fraser  dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak  tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok Pain, Sprus  dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga Rafflesia,  Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih rendah dan tiupan  angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata  ketinggian antara 1,5 meter sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau  Hutan Gunung yang berada pada ketinggian di atas 1,500 meter  dpl. Hutan ini memiliki  spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh , resam ,paku-pakis  dan lumut .
Setelah  melewati hutan tersebut dan sampai pada puncak gunung yang berada pada ketinggian  3.805 Mdpl, para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang  sayang untuk dilewatkan. Para wisatawan dapat  melihat ke segala arah penjuru mata angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung  Kerinci dengan hamparan hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang  bergabung menjadi satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
Perusahan Teh Kayu Aro dibuka oleh perusahaan Belanda dengan nama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdan (NV HVA) tahun 1925, merupakan perkebunan teh terluas di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki gunung Himalaya, dengan luas 3.020 hektar, yang rata-rata menghasilkan 80 ton daun basah per harinya. Dan uniknya lagi pengolahan Teh Kayu Aro ini, tidak berubah sejak jaman Belanda, yaitu pengolahan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna. Saat ini pengawasan perusahaan teh ini dibawah PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI), mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik, pengemasan hingga pengiriman.
Siapa yang menyangka kalau Teh Kayu Aro di Jambi, adalah teh kualitas no. 1 di dunia? Teh Ty Poo, perusahaan Inggris produsen teh premium dunia,  yang terkenal di Inggris didirikan Sir John Jr., memakai bahan baku Teh Kayu Aro, dimana memosok produk teh ke keluarga bangsawan di Eropa. Bukan hanya itu Ratu Belanda sejak Ratu Wihelmina, Ratu Juliana hingga Ratu Beatrix adalah penikmat teh kayu aro ini. Namun sayangnya bangsa Indonesia tidak mampu atau tidak bisa merasakan nikmatnya aroma teh yang diambil dari pucuk teh pilihan, menghasilkan teh berwarna orange bening dengan rasa kental di lidah dan bertahan lama yang dihasilkan oleh dataran tinggi Kayu Aro, Kerinci - Jambi, Sumatera- Indonesia.
Kualitas Grade 1 teh ini tidak dipasarkan di Indonesia, hanya untuk perdagangan luar negeri terutama Eropa dan Amerika. Bayangkan saja harga jual pabrik $ 2,89/kg, bandingkan dengan harga satu merek yang dikemas di Inggris, dengan memakai bahan baku Teh Kayo Aro ini oleh Ty Poo diharga 1,8 Poundsterling untuk 1/4 kg, sedangkan harga di Indonesia untuk kemasan 1 box hanya berkisar Rp 3.500 saja. Kualitas grade 2 & 3 juga dipasarkan tapi tentu rasanya berbeda, bila grage 1 tanpa ampas dan serbuk, maka grage 2 & 3 dicampur daun dan batang dan tentu saja warnanya tidak orange lagi. Kualitas Grade 3 dipasarkan di Indonesia ke para produsen teh, sebagai bahan campuran dari bahan baku teh yang ada di Indonesia. Dan teh ini juga dipasarkan dalam bentuk kemasan oleh PTPN VI.
Sangat di sayangkan Bangsa Indonesia sendiri tidak bisa menikmati teh kualitas no 1 di dunia ini, bagaimana kita bisa melestarikan kekayaan alam yang ada pada tanah air kita? Hal yang paling mudah yang dapat kita lakukan adalah mencintai segala potensi alam maupun potensi industi yang ada di Indonesia tercinta ini. Dengan mempromosikan kebun teh Kayu Aro dan segala pariwisata yang ada di dalamnya kita sudah menunjukkan bahwa kita telah menjadi salah satu penggerak wisata dan industri teh di Indonesia bahkan dunia dengan hal-hal kecil yang kita lakukan,mempromosikan daerah Kayu Aro ini akan menarik para wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung langsung ke Kayu Aro, dengan demikian potensi industri dan wisata yang ada pada negara kita ini akan meningkat.
Dengan adanya fakta bahwa teh Kayu Aro adalah kualitas terbaik dunia dan pemandangan alam yang ada di Kayu Aro juga merupakan salah satu surga dunia sangat diharapkan kita sebagai generasi muda untuk terus memplopori meningkatkan potensi industri khususnya pada bagian pengolahan teh dan industri pariwisata karena pesona-pesona Indonesia dalam dunia industri masih kurang tampak di mata rakyat Indonesia itu sendiri.
Selain itu di Kecamatan Kayu Aro ini juga terdapat berbagai industri kecil dan menengah seperti industri pangan dan kerajinan. Oleh sebab itu bagi para pecinta wisata dan industri pesona Kayu Aro dalam dunia industri khususnya industri perkebunan teh wajib untuk menjadi rekomendasi untuk berwisata serta belajar tentang industri yang ada.

Oleh : Dara Sagita Triski

No comments:

Post a Comment