JUARA III
Lomba Artikel STMI FAIR 2013
Bagi
pencinta teh nama tempat ini mungkin sudah tak asing lagi di dunia, begitu juga
adanya dengan mereka para penjelajah nusantara untuk mendaki puncak – puncak
tinggi di Indonesia. Kayu Aro salah satu kecematan di Kabupaten Kerinci
Provinsi Jambi ini merupakan salah satu pusat industri beraneka macam teh di
Indonesia dan juga memiliki perkebunan teh yang terluas di Indonesia.
Pemandangan permadani hijau terbentang luas di dataran tinggi Kabupaten Kerinci
ini, salah satu yang paling menarik dibelakang perkebunan teh yang luas ini lah
puncak tertinggi di Sumatera terletrak yakni Gunung Kerinci dengan ketinggian
3805 Mdpl.
Bagi
para pecinta alam, Kayu Aro merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi
untuk menjelajah, selain perkebunan teh yang luas, puncak gunung Kerinci, di
Kayu Aro juga terdapat berbagai tempat wisata alam untuk berekreasi seperti air
terjun Telun Berasap, Aroma Pecco(Danau
Buatan di tengah kebun teh), dan tak kalah menariknya wisata sejarah untuk
mengunjungi langsung pabrik teh PTP Nusantara VI serta banyaknya bangunan –
bangunan peninggalan Belanda yang melingkar di sekeliling kebun teh tak lupa
rumah-rumah para pekerja, baik karyawan pabrik maupun pemetik teh yang masih
berasitektur klasik buatan Belanda pada masa penjajahan.
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m
dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di
Indonesia. Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan
dinding bagian atas yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter
untuk dinding bagian bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau
kekuning-kuningan. Gunung Kerinci berada pada garis 10°45,50‘ Lintang
Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di antara dua
kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak
Deras. Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa jenis hutan yang
tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan tersebut adalah Hutan
Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous
atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit berada pada ketinggian
300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok Seraya , Pokok Keruing
, Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak . KawasanHutan Dipterokarp
Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200 meter dpl yang kebanyakan
spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok Mempening , Pokok Berangan
, Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng yang agak tinggi terdapat
Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter dpl atau
yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah Tinggi Cameron . Di hutan
jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus Konifer seperti Pokok
Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga terdapat bunga
Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu yang lebih
rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang tumbuh di
hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter sampai 18
meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang berada
pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki spesies
utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar, buluh ,
resam ,paku-pakis dan lumut .
Setelah melewati hutan tersebut
dan sampai pada puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 Mdpl,
para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang
untuk dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru
mata angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan
hamparan hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung
menjadi satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
Perusahan Teh Kayu Aro dibuka oleh perusahaan
Belanda dengan nama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdan (NV HVA)
tahun 1925, merupakan perkebunan teh terluas di dunia setelah perkebunan teh
Darjeling di kaki gunung Himalaya, dengan luas 3.020 hektar, yang rata-rata
menghasilkan 80 ton daun basah per harinya. Dan uniknya lagi pengolahan Teh
Kayu Aro ini, tidak berubah sejak jaman Belanda, yaitu pengolahan secara
tradisional tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna. Saat ini pengawasan
perusahaan teh ini dibawah PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI), mulai dari
perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh, pengolahan di pabrik,
pengemasan hingga pengiriman.
Siapa yang menyangka kalau Teh Kayu Aro di Jambi,
adalah teh kualitas no. 1 di dunia? Teh Ty Poo, perusahaan Inggris produsen teh
premium dunia, yang terkenal di Inggris didirikan Sir John Jr., memakai
bahan baku Teh Kayu Aro, dimana memosok produk teh ke keluarga bangsawan di
Eropa. Bukan hanya itu Ratu Belanda sejak Ratu Wihelmina, Ratu Juliana hingga
Ratu Beatrix adalah penikmat teh kayu aro ini. Namun sayangnya bangsa Indonesia
tidak mampu atau tidak bisa merasakan nikmatnya aroma teh yang diambil dari
pucuk teh pilihan, menghasilkan teh berwarna orange bening dengan rasa kental
di lidah dan bertahan lama yang dihasilkan oleh dataran tinggi Kayu Aro,
Kerinci - Jambi, Sumatera- Indonesia.
Kualitas
Grade 1 teh ini tidak dipasarkan di Indonesia, hanya untuk perdagangan luar
negeri terutama Eropa dan Amerika. Bayangkan saja harga jual pabrik $ 2,89/kg,
bandingkan dengan harga satu merek yang dikemas di Inggris, dengan memakai
bahan baku Teh Kayo Aro ini oleh Ty Poo diharga 1,8 Poundsterling untuk 1/4 kg, sedangkan harga di Indonesia untuk
kemasan 1 box hanya berkisar Rp 3.500 saja. Kualitas grade 2 & 3 juga
dipasarkan tapi tentu rasanya berbeda, bila grage 1 tanpa ampas dan serbuk,
maka grage 2 & 3 dicampur daun dan batang dan tentu saja warnanya tidak
orange lagi. Kualitas Grade 3 dipasarkan di Indonesia ke para produsen teh, sebagai
bahan campuran dari bahan baku teh yang ada di Indonesia. Dan teh ini juga
dipasarkan dalam bentuk kemasan oleh PTPN VI.
Sangat di sayangkan Bangsa Indonesia sendiri
tidak bisa menikmati teh kualitas no 1 di dunia ini, bagaimana kita bisa
melestarikan kekayaan alam yang ada pada tanah air kita? Hal yang paling mudah
yang dapat kita lakukan adalah mencintai segala potensi alam maupun potensi
industi yang ada di Indonesia tercinta ini. Dengan mempromosikan kebun teh Kayu
Aro dan segala pariwisata yang ada di dalamnya kita sudah menunjukkan bahwa
kita telah menjadi salah satu penggerak wisata dan industri teh di Indonesia
bahkan dunia dengan hal-hal kecil yang kita lakukan,mempromosikan daerah Kayu
Aro ini akan menarik para wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung
langsung ke Kayu Aro, dengan demikian potensi industri dan wisata yang ada pada
negara kita ini akan meningkat.
Dengan adanya fakta bahwa teh Kayu Aro adalah
kualitas terbaik dunia dan pemandangan alam yang ada di Kayu Aro juga merupakan
salah satu surga dunia sangat diharapkan kita sebagai generasi muda untuk terus
memplopori meningkatkan potensi industri khususnya pada bagian pengolahan teh
dan industri pariwisata karena pesona-pesona Indonesia dalam dunia industri
masih kurang tampak di mata rakyat Indonesia itu sendiri.
Selain itu di Kecamatan Kayu Aro ini juga
terdapat berbagai industri kecil dan menengah seperti industri pangan dan
kerajinan. Oleh sebab itu bagi para pecinta wisata dan industri pesona Kayu Aro
dalam dunia industri khususnya industri perkebunan teh wajib untuk menjadi
rekomendasi untuk berwisata serta belajar tentang industri yang ada.
Oleh : Dara Sagita Triski
No comments:
Post a Comment